It's just a bad moment not a bad life!
Foto bercerita favorit saya <3 |
Setahun ke belakang saya lagi senang sekali belajar bercerita. Entah di kali ke berapa saya menjadi begitu cinta dengan dunia bercerita ini. Namun yang pasti saya merada seperti memori masa kecil yang menyukai buku. Atau kenangan lain ingin menjadi reporter televisi, tampil di depan banyak orang, mengemuka ketika bercerita. Saya tidak memberi kata pasti itu alasannya, namun yang pasti ada rasa senang ketika saya bercerita. Suara-suara di kepala bisa diungkap dengan cara yang saya sukai.
Setahun ke belakang ini belajar saya juga mulai bertemu dengan orang dan kesempatan yang sebelumnya tidak pernah saya pikirkan. Berkolaborasi dengan lembaga sepenting Kemdikbud RI. Berkenalan dengan pendongeng-pendongeng hebat di Indonesia. Atau bahkan mendapatkan satu dua rupiah dari kegiatan satu ini.
Setahun ke belakang sudah banyak kali saya bergabung dengan kelas mendongeng atau forum tertentu yang berkecimpung di dunia mendongeng ini. Rasanya betul-betul sudah dibuat jatuh cinta bahkan sampai saya ingin terus ada di sini.
Setahun ke belakang beberapa kali saya tampil di depån banyak orang melalui medium berbeda. Pernah lewat Youtube, televisi, atau platform seperti Instagram. Hari ini, 17 Juli. Saya tampil lagi di instagram secara live bersama para senior di Forum Dongeng Nasional. Pertama kali mengajukan diri untuk mengisi dongeng hati saya terasa begitu kecil. Tidak percaya diri. Merasa karena saya masih anak baru. Namun tekad besar saya untuk terus menekuni bidang ini membuat saya menepis semua ragu. Saya bisa saya bisa pasti bisa. Ini hanya perasaan sejenak.
Hari yang sudah membuat saya gugup berhari-hari pun tiba. Saya sudah memikirkan konsep cerita dengan matang serta latihan berkali-kali di depan kamera. Bahkan juga merekam dan memastikan durasi cerita saya tidak melebihi batas waktu yang diberikan. Sebelum acara dimulai pun saya bahkan sempat memeriksa koneksi internet dengan coba melakukan sesi live mandiri. Hasilnya memuaskan, jaringan baik. Ditambah pula saya sudah latihan lagi untuk ketiga kalinya pagi ini. Rasa gugup saya mulai luntur berganti dengan rasa percaya diri.
Saat yang dinanti tiba. Setelah kedua senior tampil, tibalah saat saya. Awalnya baik, sinyal saya lancar, maka saya jelas. Namun entah kenapa saat saya mulai membawakan cerita sinyal memburuk. Wahhhh! Perasaan saya tidak karuan. Keringat menyergap. Tidak ada rasa gugup arena cerita namun gugup tidak bisa menyelesaikan cerita dan tampil paripurna. Saya coba menenangkan diri dan kembali bergabung. Beberapa kali sempat terlempar keluar. Mencoba masuk lagi tapi suasana sudah tidak karuan. Belum lagi waktu sudah menuju usai.
Tetapi bukan saya namanya jika menyerah. Saya tarik napas dalam dan berusaha menyelesaikan penampilan meski ada beberapa kendala lain; seperti sesekali ngelag hingga bahkan ada audiens nyasar di ruang live. Sungguh membuat saya tak karu-karuan.
Belum juga usai ada satu komentar yang masuk, "Pertanyaannya apa jawabannya apa. Aneh!" BUSEEETTTT! Saya langsung ngedrop lagi rasanya mau menangis dikomentari begitu. Lagi. Saya tidak menyerah. Saya pun akhirnya menyelesaikan cerita dengan perasaan yang tidak karuan. Belum juga berakhir, masih oleh akun yang sama ia berkomentar bahwa cerita saya tidak bagus, biasa saja. Wah saya geram sekaligus minder. Saya lemas setelah itu. Saya hanya bisa menarik napas dalam dan kembali menenangkan diri. Bagi saya ini adalah salah satu cobaan sebagi seorang performer dan menjadi konsekuensi ketika saya mau mendalami dunia cerita ini dan entah kenapa momen hari ini ingin saya abadikan dalam tulisan. Saya yakin akan menjadi pengingat bagi saya di kemudian hari untuk terus giat belajar dan belajar mencapai apapun yang saya mau termasuk ingin menjadi pencerita yang profesional.
Semesta pasti berpihak pada mereka yang terus berjuang dan berjuang.
Komentar
Posting Komentar