Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2021

Gara-gara Korea!

Gambar
Shayanganku di khayalan~  Saya menghabiskan masa sekolah menengah atas di SMA Stella Duce 2 Yogyakarta. Sekolah homogen, berasrama. Di asrama, kami dibagi dalam setiap kamar yang disebut unit. Nah, penamaan unit berdasarkan abjad. Misal, saja pernah di unit H, Hilaria, juga pernah di J, Joana lalu naik kelas XII tinggal di unit G, Goreti. Dalam agama Katolik, nama-nama ini adalah nama santa pelindung. Apa itu Santa Pelindung? Kali berikut rasanya menarik menulis ini.  Anyway, saat di kelas XI di unit J, Joana, saya memiliki teman sekamar yang doyan K-Pop. Saat itu memang K-Pop lagi baru naik daun. Drakor belum sepopuler sekarang. Saya sendiri awalnya biasa saja, hanya sering melihat tingkahnya berdendang lagu boyband kesayangannya, atau sesekali bergoyang di balkon kamar.  Saya seringnya hanya melihat, intinya sambil lalu gichu. Hingga di suatu saat, saya lupa tepatnya, saya pun dikenalkan olehnya salah satu boyband favoritnya. Saya penasaran saja. Perlahan-perlahan 'diracuni'

Membuka Luka Lama

Gambar
Waktu masih di Semau! Lagi nyatet data buat identifikasi Hutan Ui Ade! Seruuuu! Hari ini saya berusaha menyelesaikan sebuah tulisan reflektif terkait program ekowisata di tempat kerja saya sebelumnya. Tulisan ini merupakan bagian dari project bersama penulisan buku bersama dengan teman-teman lain satu konsorsium se-Indonesia.  Ada yang dari Bali, Gorontalo, Jakarta, juga dari Kupang, termasuk saya. Dari konsorsium di Kupang, ada Bang Nando dari CIS Timor, Kak Ani dan Kak Ad dari Perkumpulan PIKUL, dan saya mewakili Yayasan Alfa Omega, namun karena sudah tidak lagi berada di sana, saya disebut perwakilan independen wq. Menulis kisah dari program yang sudah banyak membuat saya belajar selama 2 tahun belakangan ini, di satu sisi menyenangkan, tetapi tak dipungkiri, di sudut lainnya membuat saya sedih, membuka luka lama.  Hidup memang tidak mulus, 'kan? Begitu juga dengan project yang saya jalankan. Sudah selesai dengan saya memang, tetapi banyak cerita di baliknya yang selama ini saya

NERVEOUS!

 Tomorrow, I am going to have a "session" with one of my dream places to develop myself at. Wish me luck! Wish me luck! But I am excited too at the same time! GO GO BREAK A LEG, BRIGITA!

Hiburan Masa Kecil

Gambar
  Brigita, saat masih kecil Tomboy. Denter.  Keras, Kasar. Adalah beberapa panggilan yang sering ku dengar dari orang lain saat masih kecil. Dulunya, kuanggap biasa saja, bahkan kuanggap sebagai panggilan sayang. Idih. Saat sudah semakin dewasa, akhirnya sadar ternyata pelabelan seperti itu kasar, tidak baik, tidak sopan. Tidak hanya dari orang lain kepadaku; Aku pun juga dahulu sering sekali memberi nama panggilan hanya berdasar peniilaian subjektif yang ringan sekali untuk terucap. Gendut. Itam. Pendek. Haduh! Kejam sekali ya mulutku itu. Lingkungan dan usia lah yang akhirnya membuatku semakin sadar. Nah ketika ku kecil, sesungguhnya panggilan-panggilan itu bisa jadi indikasi, bahwa hiburanku, lingkunganku, tidak jauh dari hal-hal yang berbau ' boyish '. Setelah ku refleksikan tampaknya hal itu karena beberapa alasan. Pertama, kedua kakakku adalah seorang laki-laki. Kedua, mayoritas teman yang ada di lingkunganku saat aku kecil adalah laki-laki. Ketiga, mungkin saja di kehidu

Luput

Luput sehari. Hari ini pun sebenanrnya luput karena sudah di ujung hari barulah ku buat tulisan ini. Sungguh tantangan 30 hari bercerita mengajarkan konsistensi yang begitu kuat bagiku yang masih belajar untuk jadi disiplin.  Tapi.. Kalau bicara soal luput. Jujur, ku adalah orang yang paling sering luput. Apalagi salah satu kelemahanku adalah mudah lupa. Misalnya, hari tanggal lahir teman. Atau membalas pesan whatsapp. Pernah pula melupakan janji temu dengan rekan kerja. Juga sering...Iya sering.. Melupakan password akun apapun. Ah juga tak luput lupa PIN ATM yang akhirnya membuatku harus berlelah-lelah mengantri. Bahkan gara-gara mudah lupa ini aku pernah gagal mengikuti seleksi wawancara kerja, padahal tempat kerja itu adalah salah satu lembaga impianku untuk berkembang.  Tapi... Jangan salah. Ku sudah mulai banyak belajar. Lebih banyak memberi tanda di kalender atau menambah catatan di aplikasi notes handphone sudah menjadi makananku sehari-hari.  Ku belajar.. Bertumbuh... Berkemban

Tentang Kemarin

 Kemarin, tidak seperti hari biasa. Kemarin aku melakukan video call dengan 3 sahabat SMA ku. Biasanya aku cukup malas untuk bertelpan-telpon ria, bahkan dengan teman baik. Entah lah tidak tahu apa alasan pastinya.  Bahkan kebiasaan ini pernah membuatku gagal mengikuti interview kerja. Kejadiannya bahkan baru-baru ini, di akhir Desember 2020. Kami saling bertelepon selama 4 jam. Membicarakan hal yang sangat sederhana: hadiah pernikahan untuk salah satu teman kami. Tepatnya sahabat baikku sejak SMA, Ella. Lucu sekali karena kami banyak mendebatkan hal-hal kecil. Dari mau memberi apa, sebaiknya apa, ukurannya berapa, pertimbangan ongkos pengiriman, hingga terkait fungsionalitas.  Anehnya, pembicaraan yang berputar-putar ini membuat kami semakin lekat. Tanpa disadari, aku yang tidak terlalu suka bertelepon ria seperti ini, akhirnya ikut menikmati. Meskipun aku pun sambil mengerjakan hal lain.  Empat jam berdiskusi, berputar-putar, akhirnya kami--tepatnya mereka, karena aku nyambi kerja--b

Baru Tau Kalau...

Gambar
Berkat 2020, aku baru tau kalau aku itu suka berbicara di depan umum! Sebenarnya sudah tau. Tetapi jadi semakin tau dan sadar saja. Sebenarnya sejak dahulu, sejak SMA saya bercita-cita menjadi seorang reporter televisi. Jelas, dong, ya, ketauan kalau memang saya suka berada di depan. Ngoceeh .  Tetapi berkat 2020 dan pertemuan dengan kelas mendongeng, ku makin sadar bahwa ku masih mencintai berbicara di depan umum. Weleh weleh , narsisnya masih terpelihara, euy !  Pendek kisah, pada Januari 2020 aku terpiilih untuk mengikuti sebuah kelas mendongeng di Kupang. Kelas ini diinisiasi oleh Imagine Nation Indonesia. Nah Imagine Nation itu sendiri, handai taulanku...digagas oleh pendongeng Rona Mentari. Coba deh cari di mesin pencarianmu pasti ketemu!  Waktu lihat informasi kelas dongeng itu, mataku sempat berbinar-binar karena senang. Seingatku waktu itu juga aku lagi suntuk-suntuknya sama pekerjaan. Nah, pekerjaanku waktu itu tu di Pulau Se.... Aaah! Kok jadi cerita dan malah jatuhnya pas

Mengarungi 2021!

Tahun baru lagi.  Halaman baru lagi.  Mari mulai petualangan di tahun yang baru ini. Begitu kataku pada diriku sendiri.  Sebuah postingan dari akun 30 hari bercerita menghantarku kembali ke rumahku yang satu ini. Rumah di mana aku bisa menuangkan sebagian isi kepalaku.  Mau kumulai dengan ikut tantangan #30haribercerita Telat sedikit tak apa. Mau mencoba dan mulai lagi melakukan sesuatu yang kucinta itu kuncinya.  Mari mulai.  Mulai dari cerita untuk hari ini di hari ke-5 #30hbc21 #30haribercerita2021