Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2020

Mampu

Mampu menyelesaikan tantangan yang dibuat oleh diri sendiri seperti tantangan 5 hari ini membuat saya hati saya berbunga-bunga. Tidak. Tidak seperti saat dia menggenggam tangan saya pertama kali. Tidak. Itu perasaan berbunga-bunga yang lain. Saya adalah orang yang percaya bahwa membuat tantangan sederhana untuk diri sendiri dan bisa menyelesaikannya merupakan sebuah batu lompatan untuk belajar bertanggungjawab. Tahun lalu, pada Desember 2019, saya membuat challenge #NonStopMenulis31Hari dan mampu menyelesaikannya dengan baik pula. Saya tidak peduli berapa orang membaca tulisan-tulisan  absurd saya, tetapi saya sangat peduli dan menghargai jika ada orang yang membaca lalu membagikan pendapatnya tentang tulisan saya.  Sejujurnya sejak dulu, entah kapan, saya ingin sekali menjadi jurnalis atau penulis profesional. Namun entah mengapa, semesta menghantar perjalanan saya saat ini tidak menjadi keduanya. Sejak 2016 kembali aktif menulis di blog ini hingga hari ini mampu menyelesaikan c

Ruang

Ruang, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia daring memiliki arti, sela-sela antara dua (deret) tiang atau antara empat tiang (di bawah kolong rumah); rongga yang berbatas atau terlingkung oleh bidang; rongga yang tidak berbatas, tempat segala yang ada. Kata kunci dari semua pengertian ini, jarak, atau bisa juga jeda. Selalu butuh jarak, jeda, dalam hidup. Dengan hiruk pikuk di luar sana, dengan orang lain, atau terkadang saya berpikir diri kita sendiri butuh jeda dengan diri kita sendiri.  Merenung. Berefleksi. Ah klise . Kita sudah terlalu sibuk dengan semua hiruk pikuk. Ikut arus.   Cara memberi jarak, memberi jeda, memberi ruang dengan diri sendiri. 

Anggap

Anggap saja semua hal buruk yang sedang kita hadapi ini adalah masa roda kita berada di bawah. Familiar, bukan? Kalian pasti sering mendengar perumpaan, hidup itu kayak roda berputar, kadang di atas kadang di bawah. But wait.. mungkin asumsi ini kalau dilihat dari parameter "hidup-sejahtera-no-sengsara-sengsara-club" ( ngomong opo tu suu ) tidak berlaku bagi orang-orang yang sudah terbiasa hidup di bawah garis kemiskinan. Rasanya, di bawah terus roda hidupnya. Jadi masa-masaa saat ini rasanya sama aja seperti hari-hari mereka lainnya.  Bahkan mugkin sudah terperosok jauh di bawah sana karena tertimpa orang-orang lain yang selama ini selaluuu berada di roda bagian atas. Anggapan saat ini sedang berada di bawah, yah, mungkin relevan buat orang-orang yang hidup sangat berkecukupan, hidup jauh melampaui garis kemiskinan. Bahkan kondisi saat in mungkin hanya menggeserkan hmm mungkin 1-2% penghasilan mereka. HAHA. Kalaupun sedang di roda bagian bawah mereka di roda bagian ba

Adanya

Adanya. Sebuah kata yang diawali dan diakhiri dengan huruf pertama alphabet. Kata ini lumayan jamak ditemukan dalam berbagai kalimat yang kita gunakan dalam penulisan. Contoh nyata di berita. Kata ini kerap kali ditemukan. Ah atau di lagu. Lagu Tulus. Jangan Cintai Aku Apa Adanya. Ah atau saya lihat beberapa waktu lalu Ilyas Lawrence ngetweet, Twitter adalah apa adanya aku, Instagram adalah ada apanya aku . Dimana lagi ya? Ah iya di judul dan di awal tulisan ini. 

Temukan

Temukan dirimu saat sendiri. Saat terpuruk. Saat tak ada siapapun yang bisa kau percaya atau percaya padamu. Sulit pasti. Karena kalau tidak sulit namanya bukan hidup. Ingat tidak kata Soe Hok Gie? Dia pernah bilang,  Nasib terbaik adalah tidak dilahirkan, yang kedua dilahirkan tapi mati muda, dan yang tersial adalah umur tua. Rasa-rasanya memang begitu. Bahagialah mereka yang mati muda.  Intinya, mati saja kau kalau tidak mau menghadapi kesulitan dalam hidup. Temukan dirimu, temukan cara untuk terus bisa bertahan hidup dengan baik. Temukan siapa yang bisa kau percaya untuk membantu menjalani semua yang sulit ini. Ah atau tidak usah saja percaya dengan orang lain. Karena percaya dengan yang namanya manusia itu selalu berujung pada kekecewaan. Temukanmu, temukan dirimu. 

#RandomRandomClub

Lebih dari dua minggu sudah siklus bekerja menjadi berbeda. Most of the time, beta belakangan ini kerja di rumah. Awal-awal terasa sangat menyenangkan namun sonde produktif. Lebih banyak bantu mama di dapur (beta sangat senang sih karena skill memasak meningkat pesat) atau mengurus pekerjaan di rumah. Beta senang sih. Tapi jadinya ada beberapa hal lain yang beta sukai jadi agak terhambat. Kadang sudah capek kerja hal domestik jadinya habis energi untuk melakukan hal lain. Ujung-ujungnya tidur atau nonton atau kalau lagi kambuh baiknya pi lari sore. Ahay. Tetapi dua hari ke belakang mulai mencoba buat jadwal dan ternyata itu cukup membantu. Beta tempel tepat di depan posisi beta menghadap laptop. Beta pastikan untuk selalu melihat jadwal itu. Meskipun beta sebenarnya bukan golongan Pisces yaah yang harus neat on everything. But I try my best. Karena tanpa jadwal jelas rasanya seperti tidak berguna. Lama-lama sakit bukan karena corona tapi karena jobless.  Thus, I decided to make pe