Jogja dan Degup Kencang di Dada
Jogja, bagi banyak orang jadi rumah yang penuh kehangatan dan kenangan. Salah satu dari banyak itu ada saya. Tujuh tahun Jogja jadi tempat peraduan saya, jauh dari rumah, dari rasa nyaman. Sejak menuntaskan pendidikan menengah pertama, saya beradu nasib ke Jogja. Kalau dipikir-pikir lagi entah apa yang merasuki saya kala itu, memilih Jogja sebagai tempat melanjutkan pendidikan sebelum berlanjut kuliah. Mungkin juga karena Mama adalah wong kulon . Tapi rasa-rasanya tidak bisa jadi alasan yang cukup legit. Rumah keluarga saya tidak berada di area kota, harus menempuh perjalanan darat 1 hingga 2 jam dari kota. Tidak hanya melanjutkan SMA, untuk melanjutkan kuliah saya memutuskan kembali Jogja sebagai titik tuju. Rasa-rasanya kalau waktu mau diputar kembali saya ingin memilih tempat lain, Bandung, Semarang, Malang, rasanya lebih menantang. Harus diakui, namun, begitu kata hati saya bilang, kalau nggak di Jogja berkuliah, rasa-rasanya juga tidak akan membentuk saya seperti sekara...