Nangis di Balik Selimut

16 Oktober 2023. 

Pagi ini terbangun dengan perasaan kesal setelah membaca salah satu cuitan di X salah satu pejabat publik. Pejabat publik ini belakangan cukup menarik perhatian publik karena melontarkan pernyataan-pernyaatan aneh bin ajaib. Salah satunya yang terakhir--nggak terakhir amat karena pasti dia blunder juga cuma nggak kesebar aja kali!--adalah sola komentarnya tentang kurang kompetennya anak negeri. Cukup sakit hati, secara personal ketika mendengar itu seliweran di media sosial. 

Pagi ini cuitannya soal meminta pendapat warganet terkait setelan mana yang sebaiknya ia pakai. Ada 4 pilihan, dengan takarir cringe (padanannya apa, ya? Menjijikan, bukan, ya?), "emang boleh sekeren ini?". AMPUN NANGIS GUE DI BALIK SELIMUT. Deskripsi lain yang membuat air mata di balik selimut semakin deras adalah narasi bahwa yang ia lakukan adalah guna mendengar suara hati teman-teman semua.

Pak! Kalau mau benar-benar mendengarkan suara kami (ehem teman, ya, kita, Pak?); lebih konkret kalau Bapak mendengarkan suara para Ibu Kendeng atau para warga di Wadas, bukan? Entah kenapa Bapak tenang-tenang saja. Apa karena berita soal Kendeng atau Wadas sunyi senyap, ya, Pak? Nggak mengganggu elektabalitas Bapak, ya? 

Selang sehari kemudian kubunya Bapak juga ngumumin ke publik Mahfud MD jadi calon pendamping Bapak untuk  Pemilu 2024 nanti. Permainan yang cerdik; meski Mahfud MD problematiknya luar biasa. Sempat menganggumi beliau, namun semua berubah ketika kuasa bertindak. Lebih cocokkan Mamat Alkatiri, deh, jadi Cawapres Bapak setidaknya ada satu yang lurus. Nggak juga sih, Mamat jualan senpi, deng! :( 

Kepala makin sakit ketika putusan MK keluar! Rame bener di X. Karpet merah, deh, untuk nama yang ada di kepala kita semua. Yak itu dia. AMPUN TUHAN, NANGIS GUE MAKIN KENCENG DI BALIK SELIMUT. Tapi udah beda hari. 

Bukan. Saya bukan pendukung Prabowo juga bukan Anies. Bukan. Hanya sekedar terusik. 
Lagian, dari ketiga nama yang saat ini digadang-gadang emang ada yang oke? 
Kalau akhirnya mereka bertiga maju, saya pun bingung milih siapa. 
Bahkan untuk yang paling tidak buruk dari yang terburuk pun susah. 
Pilih Mamat aja, kali, ya! 

AMPUN DEH. NANGIS GUE DI BALIK SELIMUT! 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SAKSI BISU CERITA SAKTI SANG RAJA

Turis Lokal Minggir!

AIR TUJUH RASA DI DESA AEK SIPITU DAI