Sulitnya Menggapai Impian

 "Kejarlah cita-cita setinggi langit. Karena, jikalau jatuh, kamu akan jatuh di antara bintang-bintang" 

Sebuah pepatah klise. Sering terdengar di mana-mana. Bahkan sejak masih duduk di bangku Sekolah Dasar, sudah jamak bagi saya untuk mendengarnya. Dulu, ketika masih tren menulis biodata di kertas binder lalu saling bertukar; kalimat ini adalah yang paling sering saya tulis di bagian kamut. Alias kata mutiara. 

Cheesy juga ya. Kamut. Belum lagi makes, mikes, akes, kakes (who can relate these two lol?), cheesy juga. Tapi seru juga kalau diingat-ingat lagi. Saya suka dengan kalimat itu. Sampai sekarang sepertinya alam bawah sadar saya merekamnya dengan baik. Sampai tanpa sadar saya berada dalam posisi, berobsesi mewujudkannya. Menggapai impian, cita-cita, setinggi langit. 

Orang-orang terdekat saya tahu apa itu. Dan kini, saya sedang berada di fase merasa sulit untuk menggapainya. Banyak faktor. Beberapa diantaranya, kemalasan, keengganan, banyak distraksi. AAARGH. Kenapa. 

Sulit bukan berarti tidak bisa. Saya percaya kalimat ini. 

Sulit bukan berarti tidak bisa.

Sulit bukan berarti tidak bisa.

Sulit bukan berarti tidak bisa.

Sulit bukan berarti tidak bisa.

Break a leg, Brigita! You can do it. You can pass it. You'll be there! 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SAKSI BISU CERITA SAKTI SANG RAJA

Recipe to Combat Stunting: Upgraded Resources and Supportive Policies

Turis Lokal Minggir!