|
"Inang, berat tidak?," Tanyaku. "Tidak, nang!," Beliau menjawab dengan enteng. |
Jika kamu berkunjung ke desa
Saya, Desa Simbolon Purba, Samosir, akan dengan mudah dijumpai pemandangan
Mamak-mamak (dalam bahasa daerah, Inang atau Namboru) mengenakan Saong-saong. Sudah sejak lama, entah kapan, Saong-saong ini sudah dikenakan turun-temurun. Cara mengenakannya sangat mudah: kain ditutupkan pada kepala, disampirkan ke depan, lalu disampirkan ke belakang. Ah.. kalau dijelaskan dengan kata-kata akan sulit kamu bayangkan! Intinya dibentuk sedemikian rupa oleh Mamak, Inang, atau Namboru di sini.
Nah, kain
penutup kepala yang dibentuk sedemikian rupa tersebut adalah penopang beban di
kepala bagi perempuan Batak dan bahkan juga bagi perempuan di daratan Sumatera
lainnya. Tidak hanya sebagai penopang
beban, Saong-saong juga menjadi pelindung dari panas ketika bekerja di ladang. Bahkan,
menurut cerita mamak-mamak, Saong-saong tidak hanya menjadi penopang beban dan
pelindung, tetapi juga menjadi aksesoris kepala yang mempercantik penampilan
mereka.
Lalu, kalau saya berkunjung ke
desa atau daerahmu adakah mamak-mamak di sana juga memiliki penutup kepala?
Sebutannya apa?
|
Saong-saong sebagai Aksesoris Kepala Perempuan Batak Toba |
Komentar
Posting Komentar