MEMANDIKAN HORBO
Ondo usai memandikan Horbo |
Sore ini, selepas belajar bersama di Sopo Belajar, saya bermain lagi
dengan Jonggi dan Ondo. Jonggi, yang bernama lengkap Lamtoma Tamba
seorang siswa kelas IV, sedang Ondo atau Raimundus Londo Tua Tamba duduk
di kelas VI. Keduanya bersekolah di tempat yang sama, di SDN 21
Simbolon Purba.
"Ayo, Kak, kita ke pasir. Mau lihat horbo mandi
kan?" ajak Jonggi. Ke pasir, maksudnya ke tepi pantai dari Danau Toba.
Saya memang bilang mau melihat cara memandikan horbo (kerbau). Sehari
sebelumnya saya turut menggembala sapi bersama mereka.
Jonggi dan Ondo, sahabat saya sore itu |
"Gini kak cara mandiinnya!," pekik Ondo semangat |
Saya
mengikuti Jonggi dan Ondo menggiring kerbaunya. Setelah berjalan sekitar
sepuluh menit, kami sampai di tepi danau berpasir. Seperti sudah
mengerti, kerbau-kerbau itu masuk ke air dan merebahkan tubuhnya yang
besar. Kerbau milik Ondo ini tampak sangat penurut. Ia tampak patuh
sejak berjalan menuju pantai hingga dituntun untuk masuk ke danau.
Ondo kemudian langsung naik, duduk di punggung kerbaunya. "Kak, foto
aku lagi gosok badan horboku ini," teriak Ondo. Ia lalu mulai sibuk
memandikan kerbaunya. Cara memandikan kerbau ternyata mudah. Mereka
tidak membutuhkan sabun, shampo, atau pasta gigi. Hanya membutuhkan
tenaga untuk menggosok tubuhnya yang besar dengan rumput danau.
Proses menggosok tubuh kerbau dimulai dari kepala, berlanjut ke punggung, perut, bokong, lalu diakhiri pada bagian kaki. Sambil menggosok, mereka sesekali menyiram tubuh kerbau dengan dengan air danau. Kerbau itu tampak tenang, seperti merasa senang dimandikan.
Proses menggosok tubuh kerbau dimulai dari kepala, berlanjut ke punggung, perut, bokong, lalu diakhiri pada bagian kaki. Sambil menggosok, mereka sesekali menyiram tubuh kerbau dengan dengan air danau. Kerbau itu tampak tenang, seperti merasa senang dimandikan.
Tidak ada aturan pasti bagaimana gerakan menggosok tubuh kerbau. Yang
jelas, digosok dengan perlahan, tidak terlalu keras tetapi juga jangan
terlalu lembut. Menurut Ondo, biasanya yang paling kotor adalah bagian
perut dan bokong kerbau.
Setelah proses menggosok selesai, kerbau
dibilas, disirami dengan air, atau dituntun kembali ke danau untuk
berendam. Sekitar 10 - 15 menit, pekerjaan memandikan kerbau itu rampung
sudah.
Jonggi dan Ondo kembali menggiring kerbaunya ke arah
kampung, untuk dimasukkan kandang. Lagi-lagi, kerbau itu tampak patuh,
seperti sudah mengerti sendiri perintah tuan kecilnya.
Saya
mengiringi dua sahabat saya penggembala ini menggiring ternaknya dengan
rasa senang. Selain belajar di sekolah dan di Sopo Belajar, mereka
mengambil peran membantu orang tua mereka dalam tugas-tugas keluarga,
antara lain menggembala dan mengurus ternak mereka.
"Udah, ya Kak, aku mau bawa kerbauku dulu. Besok kita main lagi,” teriak Ondo, sambil melambaikan tangan.
“Okey!” Aku balas melambaikan tangan, sambil meneruskan langkah menuju
Sopo Belajar, tempat belajar anak-anak kampung sekaligus tempat tinggal
kami para relawan guru.
.
(Naskah ini telah disunting oleh salah satu guru menulis saya, Nestor Tambunan)
Komentar
Posting Komentar