MERAYAKAN BULAN BAHASA 2017

Matahari terik siang itu. Tanpa ampun membakar kulit kami. Tapi itu tidak menyusutkan semangat kami. Sesuai janji kami--ya..kami yang saya maksud adalah Kak Ima, Relawan Alusi Tao Toba, Kak Niki dan saya sendiri, Relawan Tatar Nusantara--hari ini (21/10/17) di "Sabtu Bersama Kakak #7", akan diselenggarakan perayaan Bulan Bahasa 2017.

Perayaan ini kami isi dengan pelbagai macam lomba dan makan kue bersama. Sederhana memang. Tetapi ada pepatah bilang, simply is the best. Saya mengamini itu.
Perayaan ini kami selenggarakan di SDN 21 Simbolon Purba, yang terletak di Dusun II Siporhas, Ds. Simbolon Purba. Total anak yang turut berpartisipasi sebanyak lima puluh tujuh (57) anak. Jumlah yang hadir berbeda dengan ekspektasi kami, namun tidak mengurangi keriaan hari itu.

Lomba dibagi berdasar kelas. Kelas satu, lomba menebalkan abjad, lalu kelas dua lomba menulis abjad yang benar, kelas tiga lomba 'spelling bee' versi Indonesia. Sedangkan kelas empat membaca tepat dengan memerhatikan tanda baca dan intonasi, kakak-abang mereka di kelas lima lomba membaca cepat, lalu kelas yang akan segera lulus, lomba menulis cerita berdasar gambar acak.
Sejak diumumkan pekan lalu tentang Bulan Bahasa Nasional, beberapa diantara mereka bertanya, "emang ada kak bulan bahasa?", "apa itu kak? Gak pernah dengar," dan berbagai celotehan lainnya. Bayangan kami, di hari pelaksanaan akan banyak pertanyaan lain dan tingkah laku yang memusingkan, nyatanya ya memang iya. Tetapi bersyukur pada semesta karena semua berjalan dengan lancar. 
Keriaan mereka dan saya pada perayaan sederhana kami


Masing-masing dari kami memiliki jagoan sendiri. Sehingga ketika memutuskan jawara nya kami berusaha seobyektif mungkin. Usai memutuskan jawara dari masing-masing kategori, waktu yang dinantikan mereka pun tiba: pembagian hadiah dan kue. Setiap nama yang disebut menjadi juara disambut dengan tepuk tangan, ya.. meski ada tepuk tangan yang harus dikompori terlebih dahulu agar suasana menjadi lebih meriah. Yang tidak menjadi juara hari itu pun memeroleh hadiah. Kami tekankan pula inilah perlombaan hari ini. Yang tidak menang hari ini, bukan berati kalah selamanya. Mereka hanya menang hari ini, besok, rebut kesempatan agar bisa menjadi juara. Tidak berkecil hati dan terus berjuang untuk memeroleh kemenangan-kemenagan dalam hidup.

Keriaan hari itu berakhir pukul 16.00 WIB. Sebagian dari mereka bergegas pulang, sementara sebagian dari mereka, memustukan untuk bermain sejenak. Setelah semuanya rampung, kami pun kembali ke tempat kami di Huta Lumban Hariara. Merebahkan punggung di kasur, bersantai-santai, karena perayaan hari ini berakhir dengan baik. Itulah reward sederhana yang kami berikan. Karena reward yang jauh lebih besar sudah kami terima sebelumnya: senyum, keceriaan, juga kata terimakasih dari teman-teman kecil kami.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SAKSI BISU CERITA SAKTI SANG RAJA

Recipe to Combat Stunting: Upgraded Resources and Supportive Policies

Turis Lokal Minggir!