MAKNA HARI ULANG TAHUN
#NonStopMenulis31Hari (18/31)
Hari kakak saya yang kedua berulang tahun.
Umurnya 28.
Pada pacarnya ia meminta untuk tidak dibelikan kado atau dirayakan.
Pada orangtuanya juga begitu. Pada adiknya yang misqin-misqin ini juga.
Padahal beberapa tahun lalu pernah ia meminta untuk dibelikan kado. Pada adik-adiknya yang kala itu masih mengemis uang orangtua juga.
Sekarang juga masih sih. HAHAHA. KEJAM OI BRIGITA.
Saya kemudian merenung.
Apa sebenarnya kakak saya dan kalian semua maknai ketika berjumpa dengan hari ulang tahun.
Hari di mana harus bersuka cita dengan makan-makan besar?
Hari di mana semua orang mencurahkan perhatian padamu?
Hari di mana kamu bisa lakukan apa saja yang kau mau?
Saya begitu sih. Jujur. Tetapi itu sekitar dua tiga tahun lalu.
Kalau ulang tahun maunya diketahui banyak orang. Minimal diucapkan di postingan instagram atau diucapkan lewat facebook atau twitter.
CIH! Kalau diingat-ngat cheesy sekali diriku.
Tidak hanya itu di hari ulang tahun pun saya selalu ingin dirayakan. Tidak dengan perayaan tiup lilin dan tepuk tangan ditambah kado berlimpah ya! Tapi kalau ada tidak nolak sih. HEHE.
Perayaan ini diisi dengan pergi ke luar. Ke Gunung atau ke Pantai. Pokoknya tidak mau di kamar kontrakan saja atau di asrama saja. (Dalam situasi dua tiga tahun ke belakang nih, yah!)
Cheesy sekali. HAHAHA.
Ulang tahun yang terakhir di umur 24 tahun, saya mengajak bapa mama kakak dan adik saya ke pantai. Masih ada euforia ingin merayakan di luar gitu. HAHA. Tapi hanya lebih ingin bersyukur saja karena di umur ini saya masih bersama mereka. Saya ingin momen ulang tahun yang bisa dikenang.
Tetapi melihat kakak saya juga beberapa teman saya yang lebih suka diam-diam saja saat ulang tahun.. tidak ingin diketahui orang... tidak ingin jadi pusat perhatian. Saya lalu rasanya seperti tertampar.
Selama ini saya seperti terjebak pada euforia yang entah saya belajar darimana. Itulah pendewasaan diri. Saya sekarang semakin sadar.
Kini hari ulang tahun lebih saya maknai sebagai hari untuk semakin mengucap terimakasih dan syukur pada orangtua saya, terutama bapa dan mama.
Kalau waktu itu mereka tidak bertemu. Lalu berpikir untuk membuat saya.. lalu membesarkan saya dengan sepenuh hati saya tidak akan pernah sampai pada titik ini.
But.. wait.. saya belum sampai di hari ulang tahun saya. Ini lebih bagus kalau ditulis saa hari ulang tahun saya!!!
Komentar
Posting Komentar